Laman

Rabu, 19 November 2014

Sejarah Ikan Lohan/ Luo han



Luo han pertama kali muncul sekitar tahun 1996-1997 di Malaysia. Pada saat itu diduga ikan ini merupakan keturunan dariAmphilophus trimaculatus.  Setelah beberapa generasi penampilan ikan ini berubah dari induk aslinya.  Selanjutnya beberapa peternak mulai menyilangkan ikan tersebut dengan Blood Parrot yang merupakan hibrid dari C. citrinellum X C. synspilum.  Dari hasil persilangan inilah lahir cikal bakal Luo han, atau Flowerhorn yang dikenal saat ini.  Pada awalnya hasil silangan tersebut belum bisa diterima pasar, tapi setelah dilakukan "penyempurnaan" maka dihasilkan bentuk dan corak warna yang disukai.  Kemudian ikan tersebut diberi nama  Flowerhorn atau Luohan. Proses seleksi dan penyilangan terus berlangsung sehingga dihasilkan berbagai jenis Luo Han dengan beraneka warna dan corak.
Hanya 3% dari hasil proses hibrid ini kemudian menghasilkan spesies terpilih, sisanya terpaksa "dibuang".  Sedikitnya presentasi "keberhasilan" serta lamanya waktu tunggu untuk sampai pada masa reproduksi dan  dapat melihat hasil yang representatif (minimal ukuran 5 cm), merupakan salah satu alasan harga ikan ini menjadi relatif tinggi.


Nama Latin
Sebagai hibrid dari berbagai spesies, Lou Han tidak mempunyai nama Latin, Penulisan nama Latin bagi hibrid dari berbagai spesies berbeda adalah dengan menuliskan semua nama Latin induknya.  Sebagai contoh untuk hibrid hasil kawin silang antara Betta imbellis dengan Betta splendens ditulis sebagai Betta imbellis X Betta splendens.


Karakter
Famili Cichlids diketahui merupakan golongan ikan yang paling cerdas,  selain itu juga paling menarik.  Kepribadiannya yang unik dan kemampuannya untuk mengenal pemiliknya merupakan hal yang membuat famili ikan ini disukai dan menimbulkan kesenangan tersendiri bagi pemilikinya.  Karakter demikian  diketahui melekat  juga pada Luo Han.  Bahkan, tidak jarang, disarankan untuk dilatih agar meningkatkan kemampuan tersebut.  Selain itu dua karakter Cichlid  yang lain juga erat melekat pada Luo Han, yaitu sifat agresif dan teritorial. Bahkan dilaporkan ikan ini bersifat sangat teritorial  Oleh karena itu, hal ini merupakan "warning" yang perlu diperhatikan bagi para pemelihara Luo Han, agar ia tidak sampai mencederai ikan lain yang lebih kecil.  Luo Han disarankan untuk dipelihara secara soliter.  Ia dapat mencederai tidak saja ikan lain, tetapi juga jenisnya sendiri.


Perawatan
Meskipun tidak ada referensi di alam dan juga belum teruji, untuk syarat hidup Luo Han  dapat digunakan patokan umum dari induk aselinya.  Luo Han direkomendasikan untuk dipelihara pada kisaran pH 7- 7.8, dan  pada kisaran suhu 25 - 30° C.  Pemberian pakan dianjurkan 4 - 5 kali dalam satu hari, dengan jumlah yang cukup, berupa pakan hidup seperti udang atau ikan.  Diduga ikan ini mempunyai usia harapan 8-9 tahun.


Breeding
Luo Han diketahui relatif mudah diternakan.  Meskipun tidak jarang pula dilaporkan pada masa kawin tersebut mereka bisa saling mencedarai.   Untuk dapat melakukan pemijahan setidaknya diperlukan betina yang telah berukuran minimal 10 cm.  Sedangkan jantanya harus dipilih yang memiliki ukuran lebih besar.  Tempatkan pasangan ini pada sebuah akuarium, tetapi dengan diberi sekat pemisah.  Biarkan mereka menjadi terbiasa dengan pasangannnya satu sama lain pada kondisi demikian.  Pada saat si betina telah menunjukkan tanda-tanda akan bertelur lepaskan sekat tersebut.
Amati perilaku mereka setelah disatukan.  Apabila ternyata berkelahi terus menerus selama beberapa saat (jam) segera pisahkan mereka.  Coba untuk menyatukan kembali pasangan ini beberapa minggu kemudian.    Disamping itu bisa juga dicoba dengan memasangkan dengan jantan atau betina yang lain.
Apabila pemijahan berhasil. Perhatikan apakah mereke tetap akur dan menjaga telurnya atau tidak.  Apabila mereka cenderung berkelahi, pisahkan si jantan.   Dan biarkan si betina menjaga telurnya.  Beberapa kasus menunjukkan bahwa si betina memakan juga telurnya, apabila ini terjadi pisahkan juga betinanya. 
Telur biasanya akan menetas setelah satu minggu.  Setelah menetas biarkan induk betina bersama burayak selama satu minggu, setelah itu pisahkan.

http://griya-louhan.blogspot.com/2011/01/introduksi-dicintai-disayang-diabaikan.html


Male/Female :


Menentukan kelamin dari jenis ini gampang-gampang susah. Cara mudahnya,

lihat sirip bagian atas, apabila ada spot hitam pada siripnya maka itu adalah

betina (moyang amp. trimaculatus), tapi hal ini tidak berlaku untuk cencu jenis

double grade (marking ganda) dan pada chinghwa, karena hasil cross breed

yang berbeda.

Cara lainnya adalah melihat kelamin (venting), tapi karena venting ini

mengandung resiko tinggi, anda cukup memperhatikan tidak perlu mengambil

ikan dari akuarium. Kelamin pada ikan jantan biasanya menonjol lancip,

kemudian pada pangkal kelamin menyempit. Sedangkan pada betina

kebalikannya, kelamin agak lebar dan tonjolan tidak terlalu kelihatan.

Cara lainnya, ingat cara ini hanya berlaku pada jenis louhan cencu. Cara ini bisa

diterapkan untuk memilih anakan pada ukuran 3cm sekalipun, tapi anda harus

benar-benar jeli. Amati bagian mulut bawah sampai bagian perut dengan insang,

cencu jantan biasanya mempunyai lekukan menonjol dibagian perbatasan perut

dengan mulut bagian bawah, kalau saya menyebutnya ‘jakun’. Kalau ditarik

garis, maka bisa disebut seperti ini, lurus-menekuk-lurus. Pada betina cencu
biasanya tanpa lekukan ini.
http://mexprex7.blogspot.com/2011/09/tentang-ikan-louhan-membedakan-jenis.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar